4,651 research outputs found

    Ketersediaan Sarana Angkutan Bagi Pekerja Penyandang Disabilitas di Jawa dan Bali

    Get PDF
    Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Lokasi penelitian berada pada enam provinsi di Indonesia yakni Provinsi Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, DKI Jakarta dan D.I. Yogyakarta. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 71 perusahaan bisnis yang mempekerjakan penyandang disabilitas. Perusahaan yang menyediakan sarana angkutan bagi pekerja penyandang disabilitas sebanyak lima perusahaan (7,04 %), sedangkan sisanya sebanyak 66 perusahaan (92,06 %) tidak menyediakan sarana angkutan bagi pekerja penyandang disabilitas. Dengan menggunakan uji parsial pada regresi logistik, dapat diketahui bahwa diantara delapan variabel ketenagakerjaan yang diuji, hanya variabel X3 (Jumlah Seluruh Pekerja di Perusahaan) dan X8 (Perusahaan Membutuhkan Insentif Dengan Mempekerjakan Pekerja Disabilitas) yang signifikan dengan taraf α = 0.10. Bila dilihat dari korelasinya, kedua variabel X3 dan X8 memiliki korelasi positif terhadap ketersediaan sarana angkutan bagi pekerja penyandang disabilitas

    Analisa Hukum Terhadap Perjanjian Kerjasama Pengelolaan Pas Masuk Terminal Penumpang Dalam Negeri di Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjung Pinang

    Get PDF
    The purpose of granting regional autonomy is to empower the region in the form of improving care, protection, welfare, initiative, creativity, and community participation in development, foster democracy, equity and justice, and unity, unity, and national harmony in the remembrance of the origin of an area, diversity and characteristics, as well as potential areas that lead to the improvement of the welfare of the people in the system of the Republic of Indonesia. In that regard, it has been made Cooperation Agreement between PT. (Persero) IPC I Branch Tanjung Pinang Tanjung Pinang with the City Government B.XIV-1/TPI-US.15 Numbers and Number 552.3/091.A/HUBLA signed on March 15, 2011 on the Management of Pas Log of Domestic Passenger Terminal in port of Sri Bintan Pura Tanjung Pinang. Examined in this study are some of the regulations that form the basis of law in the cooperation agreement which according to the author it is important to study whether the regulation is used as a legal basis in the agreement is appropriate or not. Also on the principles and factors that must be considered in the drafting of the contract. Methods The approach used in this study is normative methods. From these results it can be concluded that in principle any drafting the contract is to be an agreement of the parties ranging from the use of the term contract until the dispute settlement while referring to the legislation in force, is not contrary to public order and decency. Factors that must be considered by the parties and will hold the legal authority to make the contract are the parties, taxation, over a legal right, the problem keagrarian, choice of law, dispute resolution, termination of contract, and the agreed standard form of agreement. That the legal basis used by PT. IPC I (Persero) Branch Tanjung Pinang in the partnership agreement is in conformity with the applicable regulations. That the legal basis used by the Local Government Tanjungpinang in the partnership agreement does not conform and contrary to regulations. Keywords: Regional Autonomy, Ports and Cooperation Agreement

    Challenges and Opportunities for Community Empowerment in The Era of Society 5.0

    Get PDF
    Society 5.0 is a technology-based human-centered society concept. In this case, there has been rapid technological development, including human roles being replaced by intelligent robots. Artificial intelligence will transform millions of data collected through the internet in all areas of life through Society 5.0. It is to increase human capacity in opening up opportunities for humanity. This article was qualitative research with a literature review method to assist a researcher in providing an overview of the context of or current issues. Research data sources were journals, articles, books, and other relevant references. Data collection techniques were carried out by using literature study and documentation. The data analysis technique began with accessing the data, organizing, sorting, categorizing, and classifying the collected documentation studies. Various problems arose in the Era of Society as an extraordinary challenge in preparing the existing human resources. If human resources were fulfilled, then the various opportunities for sustainable advancement of IT would be more easily felt by the community so that they could face humans to live, grow, and prosper through collaboration between machines and co-creation. Therefore, it was necessary to strengthen community empowerment through cooperation between elements, including government, non-governmental organizations, political parties, community organizations, and educational institutions, as provisions for the development process in facing the challenges of entering Society 5.0

    ANALISIS FAKTOR SOSIAL, PRIBADI, DAN PSIKOLOGIS TERHADAP MINAT NASABAH MENABUNGDI KSSPS BMT BASKARA ASRI SEJATI CABANG SEKAMPUNG DI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

    Get PDF
    Pemahaman akan perilaku nasabah mutlak diperlukan apalagi saat sekarang ini,perkembangan dari dunia tentang Lembaga Keuangan Syari’ah lainnya yangbegitu banyak dan tumbuh pesat, sehingga membuat intensitas persaingan yangsemakin tinggi, dan ini menjadi hal yang penting bagi pihak pemasar di BMTBaskara Asri Sejati Cabang Sekampung apabila ingin tetap diterima olehnasabahnya dan untuk bisa mendapatkan nasabah baru. Penelitian ini bertujuan : 1) untuk mengetahui pengaruh faktor sosial terhadapminat nasabah dalam menabung di BMT Baskara Asri Sejati CabangSekampung. 2) untuk mengetahui pengaruh faktor pribadi terhadap minatnasabah dalam menabung di BMT Baskara Asri Sejati Cabang Sekampung. 3)untuk mengetahui pengaruh faktor psikologis terhadap minat nasabah dalammenabung di BMT Baskara Asri Sejati Cabang Sekampung. Metode penelitian dalam penelitian menggunakan penelitian kuantitatif. Sampel objekpenelitian yang digunakan sebanyak 100 responden nasabah tabungan BMTBaskara Asri Sejati Cabang Sekampung. Pengambilan data berupa observasidan kuesioner. Sedangkan untuk pengolahan data dianalisis menggunakan ujivaliditas, reliabilitas, uji normalitas, linieritas, homogenitas, dan analisis regresilinier berganda menggunakan rumus Cronbach Alpha dengan menggunakanSPSS version 21 for windows dan menggunakan Microsoft Excel 2007.Teknik analisis yang digunakan adalah pengajuan hipotesis.  Hasil penelitian bahwa variabel sosial memiliki pengaruh signifikan terhadap minatmenabung. Variabel pribadi tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap minatmenabung. Variabel psikologis tidak memiliki pengaruh secara signifikanterhadap minat menabung.Kata Kunci : Faktor Sosial, Pribadi, Psikologis, dan Minat Menabun

    Dampak Kenaikan Harga BBM dan Elastisitas Konsumsi BBM Sektor Angkutan Studi Perbandingan pada Beberapa Sektor Ekonomi

    Get PDF
    Penggunaan BBM bersubsidi oleh masyarakat kian meningkat. Semakin tinggi konsumsi BBM bersubsidi, akan mengurangi besaran anggaran negara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Besarnya kenaikan harga BBM terhadap kenaikan harga barang dan jasa, (2) Besarnya elastisitas konsumsi BBM terhadap peningkatan nilai tambah sektor angkutan, (3) Besarnya elastisitas konsumsi BBM terhadap peningkatan nilai tambah sektor industri dan (4) Besarnya elastisitas konsumsi BBM terhadap peningkatan nilai tambah sektor ekonomi lainnya. Metode penelitian menggunakan Model Input-Output dan Model Elastisitas Konstan. Hasil penelitian memperlihatkan kenaikan harga BBM sebesar 30 persen membawa dampak pada peningkatan tarif angkutan kereta api sebesar 18,83 persen, angkutan jalan raya sebesar 22,16 persen, angkutan laut sebesar 30,57 persen, angkutan sungai dan danau sebesar 26,71 persen, angkutan udara sebesar 32,28 persen, industry kilang minyak sebesar 30,75 persen serta listrik dan gas sebesar 41,28 persen. Elastisitas konsumsi BBM  sektor angkutan sebesar 0,932 persen, sektor industri sebesar negatif 0,626 persen dan  sektor lainnya sebesar negatif 0,689 persen terhadap penciptaan Nilai Tambah Bruto

    Dampak Kenaikan Harga Tiket Pesawat Serta Peramalan Pertumbuhan Angkutan Udara

    Get PDF
    Angkutan udara memegang peranan yang sangat penting bagi masyarakat dalam berbagai kegiatan, agar lebih cepat sampai ketujuan. Pada tahun 2014, maskapai penerbangan mengajukan usulan kenaikan tarif tiket pesawat batas atas sebesar 10 persen berkaitan dengan harga avtur yang sudah naik di atas 10% sejak regulator menetapkan kebijakan tarif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) besarnya dampak kenaikan harga tiket pesawat sebesar 10% terhadap inflasi nasional, (2) besarnya dampak kenaikan harga tiket pesawat sebesar 10% terhadap kenaikan harga pada sektor-sektor ekonomi lainnya, baik secara langsung maupun tidak langsung dan (3) pertumbuhan angkutan udara pada periode 2015-2017. Metodologi penelitian dengan menggunakan Model Input-Output dan Model Sarima. Hasil penelitian menunjukkan kenaikan harga tiket pesawat sebesar 10 persen, akan meningkatkan inflasi total sebesar 0,77 persen. Dampak langsung yang terjadi 0,76 persen dan dampak tak langsung 0,01 persen. Kenaikan harga tertinggi pada sektor-sektor ekonomi lainnya terjadi pada angkutan udara itu sendiri dengan dampak total sebesar 14,44 persen, sektor pemerintahan umum dengan dampak total 5,90 persen, sektor jasa perusahaan 5,63 persen serta jasa penunjang angkutan 2,09 persen. Laju pertumbuhan angkutan udara tahun 2015-2017 berdasarkan skenario moderat secara berturut-turut sebesar 6,12 persen tahun 2015, 6,38 persen tahun 2016 dan 5,99 persen tahun 2017. Berdasarkan skenario optimistik, laju pertumbuhan angkutan udara sebesar 10,93 persen tahun 2015, 10,00 persen tahun 2016 dan 9,27 persen tahun 2017.Kata kunci : input-output, sarima, skenario moderat dan skenario optimisti

    Profil dan Positioning Komuter di Jabodetabek Menggunakan Analisis Korespondensi

    Get PDF
    Komuter merupakan salah satu bentuk mobilitas non permanen yang keberadaannya semakin menonjol terutama pada kota-kota besar dan sekitarnya. Profil komuter di Jabodetabek : sebanyak 66,02 persen komuter di Jabodetabek berjenis kelamin laki-laki dan 33,98 persen berjenis kelamin perempuan. Sebanyak 81,35 persen dari komuter melakukan aktivitas untuk bekerja, 18,25 persen untuk bersekolah dan 0,41 persen melakukan aktivitas lainnya. Sebagian besar komuter memiliki lapangan pekerjaan utama di bidang perdagangan dan jasa. Moda transportasi yang digunakan oleh komuter sebagian besar adalah sepeda motor dan kendaraan umum dengan rute untuk melakukan aktivitasnya ke tempat kegiatan.Terdapat perbedaan yang sangat signifikan pada hubungan antara tempat tinggal dan jarak tempuh, lama perjalanan dan biaya transportasi. Bila dilakukan segmentasi berdasarkan variabel tempat tinggal dan jarak tempuh, terbentuk dua segmen yaitu segmen pertama terdiri atas komuter yang bertempat tinggal di Jakarta dan Tangerang yang dicirikan oleh jarak tempuh perjalanan kurang dari 10 km dan 10 – 19 km. Segmen kedua terdiri atas komuter yang bertempat tinggal di Bogor, Depok dan Bekasi yang dicirikan oleh jarak tempuh perjalanan 20 – 29 km, 30 – 39 km, 40 – 49 km serta lebih dari 50 km. Berdasarkan variabel tempat tinggal dan lama perjalanan, terbentuk dua buah segmen yaitu segmen pertama terdiri atas komuter yang bertempat tinggal di Jakarta yang dicirikan oleh lama perjalanan berkisar 30 – 59 menit. Segmen kedua terdiri atas komuter yang bertempat tinggal di Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi yang dicirikan oleh lama perjalanan kurang dari 30 menit, 60 – 90 menit dan lebih dari 90 menit. Berdasarkan variabel tempat tinggal dan biaya transportasi yang dikeluarkan, terbentuk dua buah segmen yaitu segmen pertama terdiri atas komuter yang bertempat tinggal di Jakarta dan Tangerang yang dicirikan oleh biaya transportasi yang dikeluarkan kurang dari Rp.5000 dan Rp.5000-14.999. Segmen kedua terdiri atas komuter yang bertempat tinggal di Bogor, Depok dan Bekasi yang dicirikan oleh biaya transportasi yang dikeluarkan sebesar Rp.15.000-29.999 dan  lebih dari Rp.30.000

    Peran BAPEPAM dan Lembaga Profesi Penunjang Dalam Pengendalian Pasar Modal

    Get PDF
    Lattely, the businessmen’s society had realized more about the function of capital market for their bussinesses development, that’s right, the investors require information about the situation of company as the basic consideration in commiting decision to invest. The information which is served in prospect that is published when the company commited public negotiation for capital market instrument to the society, basically contains description about the situation of company, which is observed from several aspects of law, finance, production industry, and marketing. however, another think that is also need to be attention in the capital market’s activity is how important the law inforcement’s improvement is for the violations they did. This is the taste of BAPEPAM and supportime profession institution to anticipate or to organize an inspection to every suspect for commiting or contributed in the violation. in this examination, the writer discusses about the rule of BAPEPAM and supportive profession institution of BAPEPAM in capital market’s activity. The used examination method is normative juridic method, an examination which oppresses in secondary data by examining and studying the foundations of law, especially the rules of positive law from literature materials in the rule of legislation and the valid term, especially that is related to the capital market, based on the analysis result and discussion, it is concluded that in the capital market’s activity, BAPEPAM acts as the organizing institution or as a faster-father of capital market’s actors by giving reaction if the exchange activity is weak, straightening if the capital market’s actors have deviated from the served lines, and executing law sanction if they violate the terms. And also need to be paid with attention to create a better quality of capital market, then the capital market’s activity demands participation from supportive profession institutions, especially in ‘’go public’’ process, because all activities which is related to capital market’s activity. The suportive professiob institutions are public accountant, notary, law consultant, appraiser, investment advisor. Key words : Capital Market, BAPEPAM, Supportive Profession Institution
    • …
    corecore